Diantara sekian pembaca sudah pasti tau dan pernah berurusan dengan TTS alias teka teki silang, berarti sudah gak perlu saya jelaskan lagi tho apa itu TTS.
Yah TTS mungkin umum dikalangan orang orang selo, karena memang semboyan TTS adalah pengisi waktu luang. Kalau soal siapa yang pertama kali menemukan TTS saya gak begitu tau, tapi yang jelas penemu TTS itu orang yang selo tenan (mungkin lho ya).
Tapi saya tidak akan bercerita tentang sejarah TTS hingga menjadi tenar seperti saat ini.
Saya akan mencoba mengungkap fakta TTS dari sudut pandang saya pribadi.
Pertama, TTS itu selain memaksa kita untuk berpikir juga memaksa kita untuk jujur. Bagaimana tidak, kita dihadapkan pada soal sulit yang harus kita isi dan walaupun kita isi dengan sempurna hanya rasa puas sebagai hadiah. Yah walaupun ada juga TTS yg menawarkan hadiah uang, biasanya di koran atau majalah. Sebenarnya kalau hanya mengejar penuhnya kolom bisa saja diisi ngawur yang penting penuh. Misal ada pertanyaan 5 kolom, huruf pertama A huruf ketiga P dan pertanyaanya "hebat". Kan bisa saja kita isi ampas, alasanya ampas itu juga hebat lho, lha wong sudah diperas dan dibuang tapi gak pernah ngeluh. Tapi anehnya pengisi TTS gak mau melakukan itu, padahal nantinya juga gak ada yang peduli jawaban itu benar atau salah. Bisa dibayangkan seandainya kita terapkan itu dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kasus selingkuh ataupun korupsi gak akan ada. Yah seperti TTS tadi, kalu bukan jatahnya ya jangan dipakai.
Fakta kedua, Dalam mengisi TTS kita diajarkan disiplin sebenarnya. Jarang kan orang isi TTS itu ada yang 2 huruf dalam 1 kotak? Walaupun sebenarnya gak apa kita isi 2 atau 3 huruf asal kotaknya muat toh walaupun ada 2 huruf dalam 1 kotak juga gaji tetap cair kan? Persis kalau kita naik angkutan, kalau aturanya cuma 10 penumpang ya jangan di isi lebih biar aman.
Dan fakta yang Terakhir mungkin (sekali lagi mungkin lho ya) TTS itu mengajarkan kita untuk tidak mengambil yang bukan haknya. Kira2 ada gak yang mau beli TTS yang sudah terisi penuh? Pasti tidak kan? Nah disitulah pelajaranya, jangan diterima karena kita belinya TTS yg baru dan belum terisi sedangkan jawaban yang ada disitu bukan hak kita. Perlu dikerahui ya kalau TTS yang terisi itu mengindikasikan bahwa itu barang second. Sama kalau kita beli dompet ndilalah dalam dompet itu ada uangnya, ya jangan diterima lha wong itu dompet second kok, mintalah dompet yang masih baru dan belum ada isinya.
Yowis sekian saja tulisannya, silahkan ditambahkan kalau sekiranya ada yang mau ditambahkan.