Sabtu, Maret 24, 2012

Cara Jitu Memilih Minyak Pelumas

Memilih oli atau minyak pelumas untuk mobil memang susah-susah gampang. Khususnya bagi Anda yang baru membeli mobil bekas. Meski spesifikasi viskositasnya sama namun tak jarang oli tersebut justeru menimbulkan permasalahan di mobil. Secara teori berganti oli dari satu merek ke merek lain tidak diharamkan asal sepesifikasinya sama. Tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit orang yang mengaku mengalami masalah mesin setelah berganti oli merek lain.

Ada dua kemungkinan penyebab. Pertama, reaksi antara zat aditif oli lama dengan zat yang sama dari oli baru. Kedua, kandungan unsur-unsur khususnya zat aditif oli baru tidak cocok dengan mesin. "Based oil minyak pelumas itu memang sama, tetapi kandungan zat aditif dan campun lain kan berbeda antara satu dengan lainnya. Nah, pada saat ganti kemungkinan zat aditif sisa oli yang lama masih ada di mesin," kata Agus Suhadi, mekanik Mitra Jaya Motor, Kosambi, Cengkerang, Jakarta Barat, Jumat (25/2).
Sisa zat aditif tersebut berekasi dengan zat aditif oli baru sehingga menimbulkan reaksi yang berdampak pada mesin. "Kemungkinan penyebab kedua paling sering dikeluhkan orang. Mereka mengaku mungkin sugesti, tetapi kenyataannya mobil kurang responsif atau tarikannya tambah berat," kata Agus.
Lantas bagaimana mengetahui oli tersebut? Langkah apa yang harus dilakukan sebelum melakukan penggantian oli dengan mereka lain? Berikut penjelasan Agus:
1. Ciri-ciri oli yang cocok dengan mesin
Oli yang tepat atau cocok dengan mesin biasanya bisa dilihat dengan memperhatikan empat hal. Pertama, suara mesin halus. Artinya, saat mesin mobil diaktifkan tidak ada suara berisik atau lebih keras dibanding suara mesin saat belum berganti oli.
Kedua, lakukan pengujian dengan menjalankan mobil. Amati jarum di indikator putaran mesin per menit (RPM). Bila jarum mulai meningkat namun, tenaga mesin masih loyo atau mobil tidak responsive berarti oli tidak bekerja maksimal.
Ketiga, perhatikan apakah suhu mesin lebih panas dari biasanya. Oli yang tidak cocok atau tidak sesuai dengan mesin umumnya menyebabkan suhu mesin lebih cepat meningkat. Hal itu dikarenakan zat aditif yang tidak sesuai dengan karakter mesin mobil.
Keempat, perhatikan volume oli dengan melihat pada tongkat indikator. Caranya, sebelum mobil dijalankan di pagi atau malam hari lihatlah tongkat indikator oli. Bila volumenya telah jauh berkurang dari ukuran standar berarti oli telah megalami penguapan yang lebih cepat.
Hal itu bisa terjadi karena molekul zat aditif lebih cepat memuai karena suhu yang cepat meningkat. Ini dikarenakan zat aditif tidak sesuai dengan karakter mesin, meskipun spesifikasi oli sama dengan merek lain dan seperti yang direkomendasikan pabrik mobil. Tetapi zat aditif cukup berpengaruh," papar Agus.
2. Langkah tepat sebelum mengganti oli
Mengganti oli mesin di mobil bekas memang perlu ekstra hati-hati. Terlebih bila oli yang akan digunakan berbeda dengan oli yang sebelumnya digunakan oleh pemilik sebelumnya. "Ingat base oil (bahan dasar oli) sama, dan spesifikasi sama, namun zat aditif dan karakter molekulnya bisa berbeda. Itu yang berpotensi menimbulkan masalah," jelas Agus.
Oleh karena itu perhatikan beberapa hal sebelum melakukan penggantian. Pertama, lakukan pengurasan sisa-sisa oli dan kotoran yang ada di mesin dengan cairan pembersih atau engine flush. Kedua, gantilah saringan oli dengan menggunakan suku cadang yang asli.
Ketiga, semprot mesin dengan menggunakan angin bertekanan tinggi untuk memastikan sisa-sisa zat aditif dan kotoran di mesin benar-benar hilang. Setelah itu baru bisa menuang oli ke mesin.
Sangat disarankan untuk mengganti oli transmisi, minyak power seteering, oli gardan, dan minyak pelumas lainnya saat membeli mobil bekas. Hal itu demi kenyamanan dan keamanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang mau komentar, kritik, saran atau mau ngasih makanan dipersilahkan.